Apakah ini disebut cinta? Saat hanya
namamu yang selalu kueja dalam hatiku, walaupun sekalipun kita bertemu hanya bisa
dihitung dengan hitungan jari.
Apakah ini disebut cinta? Saat aku
merindukanmu, walaupun tak ada kata sapaan sayang yang keluar dari bibir kita.
Apakah ini disebut cinta? Saat frekuensi
kata-katamu mengalir melalui makhluk tak berdenyut arteri bernama handphone
itu.
Mengeja dalamnya diri dengan
praduga. Aku hanya bisa mereka-reka, seberapa dalam perasaanmu padaku. Aku hanya
bisa mengira-ngira, seberapa dalamkah virus yang kita sebut cinta itu
menggerogoti hati dan pikiranmu. Yang aku tahu, cerita kita ada, walaupun samar
dan menggantung.
Walaupun kamu bukan milikku, aku
tetap bisa merasakan rindu yang begitu hebat mengobrak-abrik isi otakku
sehingga bayanganmu semakin melebar dan membesar.
Awalnya, semua terasa biasa saja.
Sering, aku memperhatikanmu dari balik dunia maya yang tak tersentuh dan tak
terjamah. Tak ada banyak kata yang mampu menjelaskan "kenapa aku suka
mengintaimu?" aku hanya butuh tahu kabarmu. Sikapku tak lebih, hanya rasa
kekaguman biasa yang tak harus memunculkan alasan dan tanda tanya.
Tapi, sejak peristiwa itu, semua
berubah. Apa aku terlalu tergesa-gesa untuk menyebutnya cinta? Setidaknya,
itulah rasa yang pertama kali aku rasakan padamu sejak kita bertemu kala itu. Seperti
mercon lebaran yang diledakkan di alun-alun, dibawah sinar rembulan, diiringi
suara kendaraan yang lalu-lalang, perasaan campur aduk yang bahkan tak bisa aku
persepsikan.
Aku terpikat dan terjerat. Inikah
jebakan yang tak sengaja kau ciptakan untuk mengurungku dalam semu? Tuhan,
lirikanlah mataMU pada kisah aku dan dia. Biarkan dia mengendap-endap berlari
dari khayalanku lalu memasuki dunia nyataku. Walaupun sebenarnya, aku benci
jatuh cinta, terutama dengan dia yang tak pernah kusentuh wajahnya. Saat jantungku
harus berdegup kencang karena sapa mayanya, saat mataku rela tak terpejam hanya
untuk membalas pesan singkatnya. Tapi, dibalik perasaan canggung, malu, dan
rindu itu, aku temukan BAHAGIA :)
Sesuatu yang belum tentu dapat diciptakan Einstein dengan kemampuan 10%
otaknya, itulah cinta, yang membuat aku rela menatap handphone berjam-jam hanya
untuk menunggu kabar darinya, yang membuat aku rela menatap TimeLine twitter
dan Wall facebooknya hanya untuk mengetahui kesehariannya, yang membuat aku rela tiap hari begadang hanya untuk ingin bertegur sapa dengannya.. :D
*DearYou seseorang yang membuatku
selalu penasaran :’)
Dikamar, 090212
23:08
Zifarra :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar