(¯`*•♥ Jangan jadikan Aku Istrimu, .. ♥•*´¯)
Bismillahirrahmanirrahim,
Jangan jadikan Aku Istrimu, ...
jika nanti dengan alasan bosan kamu berpaling pada perempuan lain,
kamu harus tahu meski bosan mendengar suara dengkurmu, melihatmu begitu
pulas,wajah siapapun yang terlihat begitu sempurnapun takkan
mengalihkan pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian.
Jangan Jadikan Aku istrimu, ..
jika nanti kamu enggan bangun hanya untuk mengganti popok anakmu ketika
dia terbangun tengah malam, sedang selama 9 bulan aku harus membawanya
di perutku,
membuat badanku pegal dan tak bisa tidur sesukaku.
Jangan Jadikan Aku Istrimu, ....
jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka maupun sedih dan kamu
lebih memilih teman perempuanmu untuk bercerita. kamu harus tahu meski
begitu banyak teman yang siap
menampung curahan hatiku, padamu aku hanya ingin berbagi dan aku bisa di ajak bercerita sebagai seorang sahabat.
Jangan Jadikan Aku Istrimu, ...
jika nanti dengan alasan sudah tidak ada kecocokan kamu memutuskan
menceraikan diriku kamu tahu betul kita memang berbeda dan bukan
persamaan yang menyatukan kita tapi komitmen kita untuk hidup bersama.
Jangan Jadikan Aku Istrimu, ...
jika nanti kamu memilih tamparan dan kata2 kasar untuk memperinagtkan
kesalahanku, sedang aku tidak tuli dan masih bisa mendengar kata-katamu
yang lembut tapi berwibawa.
Jangan Pilih Aku Sebagai Istrimu, ....
jika nanti setelah seharian bekerja kamu tidak segera pulang dan memilih bertemu dengan teman-temanmu.
Sedang seharian aku sudah begitu lelah dengan cucian dengan setrikaan yang menumpuk dan aku bahkan tidak sempat
menyisir rambutku, anak dan rumah bukan hanya kewajibanku karena kamu
menikahiku bukan untuk jadi pembantu tapi pendamping hidupmu dan jika
boleh memilih aku akan memilih mencari uang dan kamu di rumah saja
sehingga kamu tahu bagaimana rasanya.
Jangan Pilih Aku Sebagai Istrimu, ..
jika nanti kamu lebih sering berkutat dengan pekerjaanmu bahkan di hari minggu daripada meluangkan waktu bersama keluarga.
Aku memilihmu bukan karena aku tahu aku akan hidup nyaman dengan segala fasilitas yang bisa kamu persembahkan untukku.
Harta tidak pernah lebih penting dari kebersamaan kita membangun keluarga krena kita tidak hidup hari ini saja.
Jangan Pilih Aku Jadi Istrimu, ...
jika nanti kamu malu membawaku ke pesta pernikahan teman-temanmu dan memperkenalkanku sebagai istrimu.
Meski aku bangga karena kamu memilihku tapi takkan ku biarkan
kata-katamu menyakitiku bagiku pasangan bukan sebuah trofi apalagi
pajangan, bukan hanya seseorang yang sedap di pandang mata tapi
menyejukkan batin ketika dunia tak lagi menyapa. Rupa adalah anugerah
yang akan pudar terkikis waktu dan pada saat itu kamu akan tahu kalau
pikiran dangkal telah menjerumuskanmu.
Jangan Pilih Aku Sebagai Istrimu,...
jika nanti kamu berpikir akan mencari pengganti ketika tubuhku tak
selangsing sekarang. Kamu tentunya tahu kalau kamu juga ikut andil besar
dengan melarnya tubuhku karena aku tidak punya waktu untuk diriku
sedang kamu selalu menyempatkan diri ketika teman-temanmu mengajakmu
berpetualang.
Jangan Buru-buru Menjadikan Aku Istrimu, ...
jika saat ini kamu masih ingin bersenang- senang dengan teman-temanmu
dan beranggapan aku akan melarangmu bertemu mereka setelah kita menikah.
Kamu tidak tahu akupun masih ingin menghabiskan waktu bersama teman-
temanku untuk sekedar ngobrol atau creambath di salon dan tidak ingin
apa yang di sebut "kewajiban" membuatku terisolasi dari pergaulan aku
semakin di sibukkan dengan urusan rumah tangga. Menikah bukan untuk
menghapuskan identitas kita sebagai individu tapi kita tahu kita harus
selalu menghormati hak masing- masing tanpa melupakan kewajiban.
Jangan Buru-buru Menikahiku, ...
jika saat ini kamu masih ingin meraih impian mimpi muda aku hanya akan
menjadi penghalang untuk langkahmu itu, meski menikah denganmu adalah
impian terbesarku, aku tidak akan keberatan menunda itu demi cita-citamu
karena aku juga punya cita-cita dan aku tahu bagaimana rasanya jika
berhasil meraihnya.
Jangan Buru-buru Menikahiku, ..
jika saat ini kamu sungkan pada orang tuaku dan merasa tidak nyaman karena waktu semakin menunjukkan kekuasaanya.
Bagiku hidup lebih lebih dari angka yang kita sebut umur, aku tidak
ingin menikah karena kewajiban atau untuk menyenangkan keluargaku.
Menikah denganmu adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidupku yang
tidak ingin ku sesali hanya karena terburu- buru.
Jangan Buru-buru Menikahiku, ..
jika sampai saat ini kamu masih berpikir mencuci adalah pekerjaan
perempuan, aku takkan keberatan membetulkan genting rumah dan berubah
menjadi satpam untuk melindungi anak-anak dan hartamu ketika kamu keluar
kota.
Hapus Aku Dari Daftar Calon Istrimu, ..
jika saat ini masih ada perempuan yang menarik hatimu.
*31-12-12*